Diberdayakan oleh Blogger.

Konsep IBD dalam Kesusastraan

  •         Sastra, Apa itu sastra?       
                       Kata sastra pada awalnya sebenarnya adalah kesusastraan, akan tetapi orang lebih suka menggunakan istilah sastra. Kata kesusastraan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu susastra dengan memperoleh imbuhan ke-an. Kata su berarti baik atau indah, dan kata sastra berarti tulisan atau karangan. Jadi, kesusastraan adalah semua tulisan atau karangan yang indah dan baik, semua tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.  Sastra berisi manusia dan kehidupannya. Manusia dan kehidupannya berkait rapat dengan kehidupan sastra. Manusia menghidupi sastra. Kehidupan sastra adalah kehidupan manusia. Manusia dan kesusastraan memiliki hubungan yang saling mengisi. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk berhubungan dengan sekitarnya. Untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu alat komunikasi, yaitu bahasa. Dengan menggunakan bahasa juga, sesama manusia bisa saling bertukar informasi. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk, dan juga dapat memperkaya ilmu pengetahuan. Di dalam sastra, manusia juga berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja, tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri.

 Fungsi sastra bagi hidup dan kehidupan manusia adalah :

1. Fungsi reaktif, yaitu fungsi atau manfaat memberikan rasa senang,
    gembira, dan menghibur
2. Fungsi didaktif, yaitu fungsi atau manfaat mengarahkan dan mendidik
    pembaca karena mengandung nilai-nilai moral
3. Fungsi estetika, yaitu fungsi atau manfaat yang dapat memberikan
    keindahan bagi pembaca karena bahasanya yang indah
4. Fungsi moralitas, yaitu fungsi atau manfaat yang dapat membedakan
     moral yang baik dan tidak baik bagi pembacanya karena sastra yang baik 
     selalu  mengandung nilai-nilai moral yang tinggi
5. Fungsi religiusitas, yaitu fungsi atau manfaat yang mengandung ajaran-ajaran  
     agama yang harus diteladani oleh pembaca.

  •  Latar belakang ilmu budaya dasar :

latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
  1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
  2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
  3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

  • Hubungan ilmu budaya dasar dengan sastra ialah :
    1. Sastra dan pengalaman hidup

     Sastra berfungsi sebagai perekam dan penyampaian pengalaman dalam sastra disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut ” Imaginative Entry “.

    2. Kesadaran Individual


    Dengan sastra seseorang dapat mengerti pikiran manusia,baik diri sendiri maupun orang lain.


    3. Sastra dan keinsyafan sosial.


    Sastra memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam masalah dan problem sosial.


    Secara imajinatif sastra juga menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :

    • Penderitaan atas ketidakadilan.
    • Perjuangan untuk kekuasaan.
    • Konflik dengan sesamanya.
    • Pemberontakan kepada hukumTuhan.

1 komentar:

andiny oktariana mengatakan...

kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)

Posting Komentar