Diberdayakan oleh Blogger.

Manusia dan Keadilan

Keadilan adalah memmperlakukan seseorang dengan seimbang tanpa melihat Status orang itu berada di Atas kita atau dibawah kitaKeadilan harus ditegakkan dimana saja, karena keadilan merupakan salah satu sikap yang harus kita lakukan kepada siapa saja,

Keadilan dalam kehidupan manusia adalah sangat prinsip dan di manapun tidak mengenal waktu dan tempat selalu di perjuangkan. Keadilan adalah bagian dari hak asasi yang telah di miliki manusia sejak di lahirkan tanpa perbedaan. Manusia tidak dapat di pisahkan dari keadilan, karena dengan keadilanlah manusia dapat mempertahankan hidupnya. Namun kita sering mendengar bahwa keadilan masih belum terealisasi dengan baik dalam kehidupan keluarga,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Contohnya :

1. masih banyak pekerja rumah tangga mendapat perlakuan tidak    
   adil dari majikannya
2. seorang istri yang tidak mendapat hak yang seharusnya ia 
   dapatkan dari suaminya,
3. seorang anak yang tidak mendapat haknya dari orang tuanya,
4. ataupun hak-hak warga negara yang belum terpenuhi seperti,
   hak untuk hidup layak, merdeka dari kemiskinan, 
   hak mendapatkan pendidikan dan hak untuk menyatakan pendapat.
5. Tidak adilnya hukum di indonesia, kadang yang salah dibenarkan
   dan yang benar disalahkan

Terkadang manusia merasa bahwa hidup ini tidak adil,sebenarnya bukan hidupnya yang tidak adil melainkan lingkungan yang kurang memberikan rasa adil atau bahkan dirinya sendiri yang sulit untuk bersikap adil terhadap sesama. Kita dapat menuntut keadilan apabila kita sudah melaksanakan apa yang menjadi sebuah kewajiban,namun kita belum atau tidak mendapatkan hak atas apa yang telah kita kerjakan. Didalam negara berkembang, masalah keadilan terasa sekali dalam proses pembangunan bangsanya. Salah satu wujud dari keadilan adalah bilamana pemerintah dan rakyatnya terdapat saling pengertian yang baik. Hal ini berkaitan dengan fungsi menciptakan keadilan bagi seluruh rakyatnya.Suatu negara dapat di katakan maju apabila seluruh rakyatnya sudah mendapatkan keadilan.
  
Manusia adalah bagian dari kedilan, manusia dapat menciptakan keadilan untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sebagai manusia hendaknya kita dapat saling memberikan rasa keadilan. Menghargai hak maupun kewajiban adalah tonggak terciptanya keadilan. Maka dari itu mulailah untuk dapat bersikap adil bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain sejak dini, jangan kita menuntut hak apabila kita belum melaksanakan kewajiban.


KEADILAN DALAM SYARI'AT ISLAM

Berlaku adil adalah salah satu prinsip Islam yang dijelaskan dalam berbagai ayat maupun hadits. Prinsip ini benar-benar merupakan akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam syari’at Islam, sehingga wajar kalau tuntunan dan aturan agama semuanya dibangun di atas dasar keadilan dan seluruh lapisan manusia diperintah untuk berlaku adil.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kalian) berlaku adil, berbuat kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat. Dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl : 90)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kalian) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisâ` : 58)


Jadi Keadilan adalah sikap yang wajib kita lakukan kepada sesama manusia, Dan allah pun memerintahkan kepada kita agar berbuat keadilan kepada siapa saja dan dimana saja, karena agama islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, orang yang tidak adil dialah orang yang tidak beragama islam, karena agama islam tidak mengajarkan seseorang untuk tidak berbuat adil.

Read  Comments


Manusia dan Penderitaan

                  Setiap Manusia Pasti pernah merasakan penderitaan, Selain kebahagian Tuhan pun memberikan kepada kita Penderitaan, Tuhan memberikan penderitaan tersebut agar manusia Sadar agar tidak Berpaling dariNya. Manusia harus bisa menerima penderitaan yang telah diberikan oleh tuhan, tanpa penderitaan manusia tidak akan sadar bahwa hidup ini tidak hanya merasakan kebahagian tetapi merasakan penderitaan. Penderitaan yang diberikan oleh tuhan merupakan suatu cobaan yang diberikan tuhan untuk mengetahui seberapa besar iman kita kepada allah, bagi manusia yang tebal imannya penderitaan yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya dan segera bertobat pada tuhannya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, dan akan membuat manusia merasakan dirinya merasa kecil dan menerima takdir yang diberikan oleh tuhannya. dalam kepasrahan itu akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga akan berkurang penderitaan yang dialami dirinya dan pada akhirnya masih dapat bersyukur bahwa tuhan tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

       Definisi Penderitaan Menurut saya penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik),  penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul. Disini saya akan lebih membahas tentang sebab – sebab munculnya sebuah penderitaan.
Sebab – sebab munculnya penderitaan Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.

*Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

  Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.

* Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. 
Bertahun – tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuhan, maka seiring berjalannya waktu Nabi Ayub pun sembuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinnya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
Tenggelamnya Fir’aun di laut merah seperti disevutkan dalam Al – Qur’an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan para pengikutya menyeberangi laut merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berhasil melewatinya. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat ditengah belahan laut merah itu, seketika juga laut merah itu tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.



Jadi,  kegagalan merupakan jalan menuju kesuksesan. Kegagalan (penderitaan) merupakan guru yang terbaik untuk menuju kebaikan dan kenikmatan (kebahagiaan). Tidak ada kesuksesan tanpa menempuh kegagalan terlebih dahulu. Jangan anggap penderitaan sebagai suatu yang buruk, menyedihkan, sengsara, dan sebagainya. Oleh karena itu, penderitaan tidak selamanya seperti itu selama kita mensikapinya sebagai sesuatu yang mempunyai hikmah di baliknya. Anggaplah sebuah penderitaan itu sebagai ujian, ujian untuk menjadi lebih baik lagi, dan cobaan dari tuhan yang harus kita terima.
 






 



Read  Comments